Saham-saham perbankan Indonesia mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Selasa (9/9/25), setelah pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Saham blue chip sektor perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan aksi jual bersih oleh investor asing.
Salah satu saham terbesar di sektor ini, BBCA melemah 1,62% dan mencatatkan volume transaksi sebesar Rp2,29 triliun. Pada hari sebelumnya, BBCA mencatatkan net foreign sell sebesar Rp1,25 triliun, yang menambah tren penurunan sepanjang tahun 2025, yang mencapai Rp24,55 triliun.
Investor Asing Jual Saham Perbankan Pasca Penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani
Saham Himbara seperti PT Bank Mandiri dan PT Bank Negara Indonesia juga mengalami penurunan. Bank Mandiri (BMRI) turun 1,78%, sedangkan BNI turun 2,15%. Kedua bank ini mencatatkan net foreign sell yang signifikan pada hari Senin, dengan BMRI mencatat Rp347,21 miliar dan BNI Rp33,57 miliar.
Dalam sepanjang tahun 2025, BMRI tercatat mengalami net foreign sell sebesar Rp13,41 triliun, sementara BNI sebesar Rp3,44 triliun.
Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menunjukkan tren yang berbeda, meskipun harga sahamnya melemah 2,56%. BBRI tercatat mengalami net foreign buy sebesar Rp73,55 miliar pada perdagangan sebelumnya, meski sepanjang 2025 masih tercatat net foreign sell sebesar Rp629,96 miliar.
Saham perbankan Indonesia mengalami tekanan pasca pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan. Aksi jual bersih oleh investor asing menambah koreksi harga saham seperti BBCA, BMRI, dan BNI.
Meskipun ada sedikit pembelian asing pada BBRI, secara keseluruhan, sektor perbankan menghadapi tantangan dalam menarik investasi asing di tengah ketidakpastian pasar dan kebijakan baru.
Demikian informasi seputar kondisi terbaru saham perbankan di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Biserje.Com.